Nama : MELA HELFIANI
Kelas : I-A
UTS Bahasa Inggris
Bahasa sangatlah penting, baik dalam proses pembalajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari untuk anak memahami kata dan kalimat sampai akhirnya mereka bisa mengucapkan dengan baik dan mengetahui makna atau arti dari kata dan kalimat yang mereka ucapkan. Bahasa dapat diperoleh mulai dari bahasa pertama yaitu bahasa Ibu. Kesadaran si anak untuk memperoleh bahasa pertamanya tidak disadari oleh si anaknya sendiri. Secara tidak langsung anak hanya mendengar dan memperhatikan apa yang ia lihat dan ia dengar sehingga si anak dampat meniru apa yang ia dengar dan ia lihat.
Bahasa yang pertama dipelajari oleh anak adalah bahasa Ibu. Bahasa Ibu disini artinya, bahasa yang digunakan sehari-hari di lingkungan keluarganya, misalnya dalam suatu keluarga orang tuanya berasal dari Yogyakarta yang berarti orang tua itu dalam kesaharianya menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan orang disekitarnya, sehingga pada akhirnya Karena si Ibu mengajarkan bahasanya dan si anaknya pun sering mendengar dan melihat apa yang di bicarakan oleh orang tuanya, si anak pun meniru apa yang ia lihat dan ia dengar. Oleh karena itu, dalam hal ini orang tua berperngaruh dalam proses pembelajaran bahasa anak. Sehingga nanti pada saat anak sudah memasuki dunia pendidikan si anak mulai di ajarkan bahasa kedua yaitu bahasa yang di ajarkan oleh pembimbing (guru) mereka, misalnya bahasa inggris.
Anak memiliki caranya sendiri dalam perkembangan bahasanya. Dan seiring berjalannya waktu, masa pertumbuhan anak dan cara pembelajarannya juga berbeda. Pembelajaran bahasa sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal untuk perkembangan pembelajaran saat ini. Karena pada saat ini cara pembelajaran anak tidaklah mudah, karena pola perkembangan anak-anak saat ini sudah semakin pesat.
Oleh karena itu, banyak cara yang dapat dilakukan oleh kita sebagai guru nantinya untuk mengajarkan anak-anak belajar bahasa. Tapi tidak semua anak bisa menerima cara-cara belajar seperti itu, karena daya tangkap setiap anak berbeda-beda tergantung pada kemampuan dan kemauannya serta kondisi lingkungan disekitarnya. Menurut saya misalnya dengan cara tersebut antara lain,
pertama, saya akan melakukan pengenalan kosa kata yang baku yang aneh dan yang belum bisa diterima oleh anak begitu saja. Tetapi anak mempunyai keampuan tersendiri untuk memahami apa yang ia dengar. Umumnya pada anak-anak usia dini mereka belajar bahasa dengan cara meniru. Tapi hasil peniruan yang dilakukan oleh si anak tidak akan sama seperti yang diinginkan oleh orang dewasa. Kedua, saya tidak akan memberikan terlalu banyak tekanan kepada anak-anak pada saat mereka sedang belajar bahasa, karena jika anak-anak diberi tekanan pada saat belajar mereka tidak akan berkembang, yang ada hanya rasa takut. Sebaliknya jika kita tidak memberi tekanan dan memberikan pembelajaran yang menyenangkan pada anak saat belajar maka mereka akan menikmati pelajarannya. Cara ketiga yaitu, dengan cara memberikan selingan atau mengkombinasikan belajar dengan bermain atau bernyanyi. Karena melalui bermain atau bernyanyi anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Dan bernyanyi merupakan cara anak agar anak mudah menghafal dan berimajinasi dalam belajar berbahasa maupun yang pelajaran yang lainnya. Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar dan memberi kebebasan anak untuk bertindak.
Sehingga pada akhirnya si anak dapat menyerap macam-mcam bahasa dari bahasa yang mudah di mengerti bahasa baku hingga bahasa asing sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar